Definisi aperture adalah ukuran seberapa besar lensa terbuka (bukaan lensa) saat kita mengambil foto.
Saat kita memencet tombol shutter, lubang di
depan sensor kamera kita akan membuka, nah setting aperture-lah yang
menentukan seberapa besar lubang ini terbuka. Semakin besar lubang
terbuka, makin banyak jumlah cahaya yang akan masuk terbaca oleh sensor.
Aperture atau bukaan dinyatakan dalam satuan
f-stop. Sering kita membaca istilah bukaan/aperture 5.6, dalam bahasa
fotografi yang lebih resmi bisa dinyatakan sebagai f/5.6. Seperti
diungkap diatas, fungsi utama aperture adalah sebagai pengendali
seberapa besar lubang didepan sensor terbuka. Semakin kecil angka f-stop
berarti semakin besar lubang ini terbuka (dan semakin banyak volume
cahaya yang masuk) serta sebaliknya, semakin besar angka f-stop semakin
kecil lubang terbuka.Jadi dalam kenyataannya, setting aperture f/2.8 berarti bukaan yang jauh
lebih besar dibandingkaan setting f/22 misalnya (anda akan sering
menemukan istilah fully open jika mendengar obrolan
fotografer). Jadi bukaan lebar berarti makin kecil angka f-nya dan
bukaan sempit berarti makin besar angka f-nya.
Fungsi aperture pada umumnya:
1. Untuk mencegah over exposure pada saat memotret benda dekat (macro)
Pada
saat kita memotret benda dekat (macro), flash dinyalakan, bila aperture
dibuka lebar-lebar [f2.8] maka akan terjadi over-eksposure atau
keputihan. Walaupun exposure time / pengumpulan cahaya diatur ke 1/1000
atau berapapun, tidak akan pengaruh karena flash hanya nyala sekejap dan
itu sangat terang. Lalu jalan keluarnya adalah dengan agak menutup
aperture agar tidak terlalu banyak cahaya yang masuk ke lensa.
2. Untuk mencegah over exposure pada saat keadaan cahaya yang sangat terang (outdoor)
Pada
saat outdoor, dengan kamera yang hanya memiliki kemampuan exposure time
minimal 1/1000 detik. Pada saat kita arahkan ke matahari, maka akan
terjadi over-exposure jika tidak dibantu oleh aperture. Karena batas
minimal exposure time pada kamera hanya sampai dengan 1/1000 detik.
3. Aperture maksimum besar adalah hal yang baik.
Hal ini memungkinkan lebih banyak cahaya untuk mencapai sensor gambar,
sehingga memungkinkan anda untuk menggunakan kecepatan rana yang lebih
cepat. Kecepatan rana yang lebih cepat tidak akan menimbulkan efek goyangan kamera dan menghasilkan gambar yang tidak kabur. Keuntungan lain dari aperture maksimum yang besar adalah untuk memberikan pandangan / DOF (depth-of-field) yang dekat.
Hal ini memungkinkan untuk mengaburkan latar belakang baik dengan
demikian mengisolasi subjek Anda (terutama efektif ketika mengambil
potret).
4. Aperture minimum kecil juga merupakan hal yang baik. Hal ini memungkinkan anda untuk menggunakan kecepatan rana yang lambat pada hari cerah. Kecepatan rana lambat memungkinkan gambar menjadi kabur. Keuntungan lain dari aperture minimum kecil adalah untuk meningkatkan pandangan / DOF (depth-of-field)
yang lebih luas Peningkatan pandangan memungkinkan anda untuk mengambil
gambar pemandangan dimana banyak gambar di latar depan dan mencapai
semua jalan ke latar belakang (biasanya, 'tak terhingga') adalah dalam
fokus yang sama dan tajam.
Jadi,
- Pilih aperture besar (atau kecil f / nilai atau nilai aperture kecil), misalnya f/2.8, untuk mendapatkan DOF (depth-of-field) yang sempit
- Pilih aperture kecil (atau besar f / nilai atau nilai aperture besar), misalnya f/8.0, untuk mencapai DOF besar
Berikut adalah contoh tabel dimana kedua exposure bekerja (aperture dan kecepatan rana)
F1.8 | F2.8 | F4 | F5.6 | F8 | F11 | F16 |
1/250 | 1/125 | 1/60 | 1/30 | 1/15 | 1/8 | 1/4 |
special thanks : http://j4sharing.blogspot.com
No comments:
Post a Comment